Kompasiana Usia 40-an, Waspadalah!
Seorang
rekan sesama guru tadi pagi mendatangi meja saya. Sambil berbisik ibu
itu mengatakan: “pak, mohon sumbangan seikhlasnya untuk suaminya ibuk
wati (bukan nama sebenarnya), kasihan suaminya kena kanker hati, setiap
cek rutin kena biaya Rp. 25 juta! Tangan beliau menyodorkan amplop
secara sembunyi dibawah meja saya, karena Bu Watinya berada di ruang
itu. Sayapun merogoh dompet dan mengambil beberapa lembar uang.
Setelah
ibu itu pergi kemeja guru lain, saya termenung beberapa saat. Teringat
abang kandung saya yang meninggal 5 bulan lalu karena penyakit kanker
mulut dan gusi, menurut dokter penyebabnya adalah kebiasaan merokok,
dipicu oleh sariawan dan sakit gigi yang dibiarkan sembuh sendiri.
Teringat lagi sepupu saya yang meninggal karena serangan jantung akibat
obesitas dan tekanan darah tinggi, juga orangtua dari wali murid yang
sehari sebelum meninggal masih sempat bergurau dengan saya meninggal
dengan kasus yang sama.
Umumnya
penyakit-penyakit ini “muncul” tiba-tiba di usia 40-an. Seorang dokter
pernah menjelaskan sewaktu muda usia 20 tahun hingga 38 tahun biasanya
tubuh kita masih kuat, belum mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.
Pada usia itu semua jenis makanan kita hantam, merokok setiap ada
kesempatan, bahkan disaat kerjapun disempat-sempatkan merokok, atau saat
menulis di kompasiana pasti ada kompasiana yang tak bisa menulis tanpa
merokok. Olahraga tidak pernah, kalaupun ada senam pagi di kantor setiap
minggu, kita memilih berbaris dibelakang bergurau dengan rekan kerja,
sambil menggoda ibu-ibuk yang sudah tak ramping lagi.
Banyak
kita diusia 40-an diserang berbagai penyakit selain kanker dan jantung
diantaranya diabetes (kencing manis), tekanan darah tinggi, kolesterol
yang tinggi, obesitas, sakit dada (angina), dan stroke. Hampir semua
dokter mengatakan penyebabnya adalah perilaku konsumsi , merokok,
kebiasaan minum alkohol, jarang olahraga, dan sebagainya.
Menurut
Dinas kesehatan, Indonesia saat ini berada pada pertengahan transisi
epidemiologi dimana penyakit tidak menular meningkat drastis sementara
penyakit menular masih menjadi penyebab penyakit yang utama. Penyakit
yang tidak menular (PTM) adalah penyakit yang diderita pasien yang pada
umumnya disebabkan karena faktor bawaan/ keturunan, kecacatan akibat
kesalahan proses kelahiran, dampak dari berbagai penggunaan obat atau
konsumsi makanan serta minuman termasuk
konsumsi tembakau atau rokok dan juga alkohol adalah salah satunya.
Selain itu pola makan yang tidak seimbang dengan tingginya konsumsi
makanan berlemak serta kurangnya konsumsi buah dan sayur. Kurangnya
aktivitas fisik dan kondisi sekitar yang tidak memadai, ditambah faktor
stress karena beban kerja yang menganggu kejiwaan.
Penyakit tidak menular tersebut adalah antara lain :(1) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, (2) Penyakit Kanker, (3) Penyakit Diabetes Melitus dan penyakit metabolisme lainnya. (4) Penyakit Kronis dan degeneratif lainnya seperti stroke, bronkitis kronik, wasir dll (5) Gangguan akibat kecelakaan, dan cidera (violency, disability and injury)
Nikmatnya
sehat itu akan terasa dikala kita sakit! Karenanya mencegah lebih baik
daripada mengobati! Jika kita belum merasakan penyakit diatas marilah
rubah prilaku konsumsi dan cara hidup kita! Hindari bergadang, menulis
dikompasiana hingga larut malam, duduk berlama-lama seharian menulis 5
hingga 10 artikel seharian sehingga lupa untuk bermasyarakat dengan
tetangga dan kawan-kawan, stress tidak kunjung HL atau ter2 lainnya.
hehehe….
Kalau penyakit sudah datang, uang banyakpun kadang tidak ada gunanya lagi…! Karena pastikan akan habis untuk mengobati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar