Jumat, 15 Juni 2012

Kompasiana Usia 40-an, Waspadalah!

Kompasiana Usia 40-an, Waspadalah!

Seorang rekan sesama guru tadi pagi mendatangi meja saya. Sambil berbisik ibu itu mengatakan: “pak, mohon sumbangan seikhlasnya untuk suaminya ibuk wati (bukan nama sebenarnya), kasihan suaminya kena kanker hati, setiap cek rutin kena biaya Rp. 25 juta! Tangan beliau menyodorkan amplop secara sembunyi dibawah meja saya, karena Bu Watinya berada di ruang itu.  Sayapun merogoh dompet dan mengambil beberapa lembar uang.
Setelah ibu itu pergi kemeja guru lain, saya termenung beberapa saat. Teringat abang kandung saya yang meninggal 5 bulan lalu karena penyakit kanker mulut dan gusi, menurut dokter penyebabnya adalah kebiasaan merokok, dipicu oleh sariawan dan  sakit gigi yang dibiarkan sembuh sendiri. Teringat lagi sepupu saya yang meninggal karena serangan jantung akibat obesitas dan tekanan darah tinggi, juga orangtua dari wali murid yang sehari sebelum meninggal masih sempat bergurau dengan saya meninggal dengan kasus yang sama.
Umumnya penyakit-penyakit ini “muncul” tiba-tiba di usia 40-an. Seorang dokter pernah menjelaskan sewaktu muda usia 20  tahun hingga 38 tahun biasanya tubuh kita masih kuat, belum mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh. Pada usia itu semua jenis makanan kita hantam, merokok setiap ada kesempatan, bahkan disaat kerjapun disempat-sempatkan merokok, atau saat menulis di kompasiana pasti ada kompasiana yang tak bisa menulis tanpa merokok. Olahraga tidak pernah, kalaupun ada senam pagi di kantor setiap minggu, kita memilih  berbaris dibelakang bergurau dengan rekan kerja, sambil menggoda ibu-ibuk yang sudah tak ramping lagi.
Banyak kita diusia 40-an diserang berbagai penyakit selain kanker dan jantung diantaranya diabetes (kencing manis), tekanan darah tinggi, kolesterol yang tinggi, obesitas, sakit dada (angina), dan stroke. Hampir semua dokter mengatakan penyebabnya adalah perilaku konsumsi , merokok, kebiasaan minum alkohol, jarang olahraga, dan sebagainya.
Menurut Dinas kesehatan, Indonesia saat ini berada pada pertengahan transisi epidemiologi dimana penyakit  tidak menular meningkat drastis sementara penyakit menular  masih menjadi penyebab penyakit yang utama. Penyakit yang tidak menular (PTM) adalah penyakit yang diderita pasien yang pada umumnya disebabkan karena faktor bawaan/ keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran, dampak dari berbagai penggunaan obat atau konsumsi makanan serta minuman termasuk konsumsi tembakau atau rokok dan juga alkohol adalah salah satunya. Selain itu pola makan yang tidak seimbang dengan tingginya konsumsi makanan berlemak serta kurangnya konsumsi buah dan sayur. Kurangnya aktivitas fisik dan kondisi sekitar yang tidak memadai, ditambah faktor stress karena beban kerja yang menganggu kejiwaan.
Penyakit tidak menular tersebut adalah antara lain :(1) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, (2) Penyakit Kanker, (3) Penyakit  Diabetes Melitus dan penyakit metabolisme lainnya. (4) Penyakit Kronis dan degeneratif  lainnya seperti stroke, bronkitis kronik, wasir dll (5) Gangguan akibat kecelakaan, dan cidera (violency, disability and injury)
Nikmatnya sehat itu akan terasa dikala kita sakit! Karenanya mencegah lebih baik daripada mengobati! Jika kita belum merasakan penyakit diatas marilah rubah prilaku konsumsi dan cara hidup kita! Hindari bergadang, menulis dikompasiana hingga larut malam, duduk berlama-lama  seharian menulis 5 hingga 10 artikel seharian sehingga lupa untuk bermasyarakat dengan tetangga dan kawan-kawan,  stress tidak kunjung HL atau ter2 lainnya. hehehe….
Kalau penyakit sudah datang, uang banyakpun kadang tidak ada gunanya lagi…! Karena pastikan akan habis untuk mengobati!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar