Perbedaan Pendapat
Milyaran manusia hidup di dunia. Dan tidak
ada satupun manusia yang diciptakan sama antar satu dan yang lain.
Inilah salah satu kekuasan Allah yang luar biasa. Dari manusia yang
pertama kali diciptakan sampai nanti manusia yang diciptakan paling
akhir. Tidak akan pernah ada manusia yang memiliki kesamaan yang
benar-benar persis. Kalaupun ada, itupun tidak akan pernah benar-benar
identik. Pasti ada yang berbeda dari manusia satu dan yang lain.
Kalaupun ada yang sama, pasti di lain sisi, satu sama lain memiliki
perbedaan. Entah perilaku, hoby, atau yang paling sulit untuk sama
adalah berfikir.
Cara berfikir manusia tidak mungkin ada yang persis. Apalagi sudut
pandang pada suatu permasalahan pun berbeda. Maka, sangat dan pasti akan
ada pemikiran yang berbeda ketika menghadapi permasalahan, meskipun
permasalahannnya sama sekalipun.
Sangat diperlu dimaklumi kalau ada perbedaan pendapat. Itu sudah menjadi
sunnatullah kehidupan. Dari otak yang berbeda, mustahil mengeluarkan
pemikiran yang sama persis. Tidak perlu ada saling tuding dengan merasa
apa yang menjadi pemikirannya paling benar. Pun tidak perlu saling cakar
hanya karena pemikirannya tidak diikuti. Toh dari perbedaan pendapat
dan pemikiran itulah yang membuat hidup semakin inovatif dan tidak
monoton.
Tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari perbedaan pendapat. Bukankah
sama halnya dengan menghargai pemikiran yang muncul dari tiap-tiap otak
yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia. Demokrasi dalam sebuah
pilihan.
Tapi bangsa kita Indonesia terlalu sering DISERAGAMI hingga beda sedikit
saja sudah tak enggan angkat padang untuk perang. Tengok saja apa yang
terjadi selama ini di negeri sendiri. Banyak golongan mayoritas yang
menindas kau minoritas hanya karena perbedaan pendapat. Pun juga
anggapan sesat yang dibangsa ini terlalu mudah melayang. Tidak begini,
tidak menganut ajaran ini, tidak menganut golongan ini, sesat, kafir.
Kalau Islam sama-sama Islam. Mengakui Allah sebagai Tuhan, dan Rasulullah sebagai utusan Allah.
Kalau Islam sama-sama Islam. Mengakui Allah sebagai Tuhan, dan Rasulullah sebagai utusan Allah.
Seharusnya tak perlu ada saling tentang
hingga musuhan. Referensi ajaran banyak kok dalam Islam. Jadi tak perlu
saling tuduh sesat, salah atau yang bagaimana-bagaimana. Ijtihad dalam
suatu permasalah beda kan bukan masalah. Bukankah itu juga banyak
terjadi dikalangan ulama terdahulu. Bangsa kita perlu belajar banyak
tentang perbedaan pendapat.
Indonesia sudah pernah “kedatangan” seorang manusia luar biasa yang
memiliki sikap kontroversial 24 karat untuk mengajari Indonesia
bersikap. Ya, tak salah lagi, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Wallahu
a’lam, Gus Dur merupakan “pelajaran dan pengajaran” yang paling keras
dari Allah untuk bangsa ini.
Mulai zaman kerajaan hingga “raja” soeharto, bangsa ini tidak pernah
diajari untuk berbeda. Bahkan yang selalu dididikkan oleh para
penguasanya-terutama penguasa orde baru-adalah penyeragaman (ingat
kuningisasi yang yang digalakkan seperti halnya korupsi, koneksi,
nepotisme, pelecehan hukum, dsb). Hingga tanpa terasa, di republik ini
perbedaan yang paling fitri pun masih dipandang sebagi hal yang angker.
Perbedaan sekecil apapun disini menjadi masalah. Oleh karena itu, jangan
heran bila demokrasi disini masih hanya terus -atau baru- menjadi
impian dan slogan. Bagaimana demokrasi bisa hidup dinegeri diamana
bangsanya tidak mampu berbeda ?
Penjelasan tentang kefitrian perbedaan dari agama sendiri seolah-olah
tidak mempan menginsyafkan kaum beragama di negeri ini ;kemungkinan
besar ya akibat pendidikan penyeragaman yang begitu lama dan intens itu.
Barangkali –dan mudah-mudahan- karena sayang Allah kepada bangsa ini, Ia
pun terus ‘mengingatkan’ dengan setiap kali memperlihatkan
fenomena-fenomena kontroversial yang –betapa pun ingin kita
menyeragamkankan- tak pernah dapat menyatukan pandangan kita.(Gus Mus)
Inilah yang perlu disadari. Bahwa perbedaan pendapat itu adalah sesuatu
hal yang sangat diperlukan bagi kehidupan. Maka tak perlu saling kecam
antar golongan, ajaran atau yang lainnya. Perbedaan pendapat, bukan
masalah kan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar